Sabtu, 29 September 2012

Karena Ada Banyak Cerita di Atas Bus :)

Semenjak aku di terima di sebuah universitas negeri di ibu kota provinsi dan memutuskan merantau untuk mencari ilmu, ada suatu hal yang harus aku lakukan ketika Ayah tidak bisa menjemputku atau ketika aku merasa homesick yang berlebih saat kuliah libur dihari jumat sampai minggu. Yaa... pulang ke rumah ibu dengan menaiki bus, dan kau tau?? Entah mungkin karena jalan yang terlalu curam atau bagaimana? jarang sekali bus ber-ac tujuan kotaku yang bagus, dan itu membuat aku kadang enggan untuk menaiki, yaah tapi kekuatan homesick memang luar biasa dasyat untukku, apapun asalkan itu sampai di temapat kotaku yang slalu bersenyum akan aku lakukan..

Kadang akupun merasa iri, kenapa sih aku bisa terdampar di kota ini.. yaa..aku iri dengan bus bus arah tujuan kota gudeg atau kota pimpinan pak jokowi yang selalu bagus dan ber-ac.. aaaaaa... kapan ada PO bus yang tertarik membuat trayek ke arah kota halamanku ini dengan fasilitas ac .. :O mungkin, ini salah satu bentuk perjuangan yang harus kulakukan -___-" menaiki bus yaah yang memang begitu kondisinya.. menyesuaikan rute perjalanan yang memang kadang menanjak apalagi dengan truk truk besar pengangkut barang barang dari pelabuhan dengan sirine lampu kuning yang berputar putar diatas (-_-")Koneskuensiku memang harus menaiki bus dengan tarif ekonomi. sesuatu banget yaa...dengan kursi model 3-2 membuat ramai suasana bus ini. Well, meski pun begitu ada pelajaran yang dapat aku ambil ketika aku menaiki bus ini. :) 

Apa hanya di Indonesia aku menemukan hal hal seperti ini diatas bus? Waktu itu, aku duduk di dekat kaca sebelah kiri. Aku sendiri, dan bangku disebelahku pun masih kosong. entahlah..mungkin orang tak mau duduk denganku? haha.. Bagiku itu tak masalah..justru aku senang, karena dengan posisiku yang sendiri ini aku bisa leluasa untuk menaruh tasku yang lumayan besar . Tak ada teman ngobrol membuat pikiranku melanglang buana entah kemana, mengomel ngomel sendiri di dalam hati, dan mencoba untuk memahami apa yang aku lihat dari kaca jendela. menghafal jalan !!

Oyaa..bukan hal pokok ini yang ingin aku ceritakan untuk kalian. :) Apa mungkin hanya di Indonesia aku bisa menemukan berbagai hal disini? aku memang sedang berada di dalam bus, tapi apa kalian tahu apa yang aku temukan? Mulai dari tukang kacang sampai minuman isotonik berbotol biru yang dijual, kemarin bahkan aku menemukan orang berjualan jeruk dengan membawa karung putih besar, adalagi orang yang menjual alat tulis lengkap, berjual pisau serba guna, atau bahkan menjual buku resep makanan -___-" ini bus kan ya? tapi seperti toserba yang berjalan.. 

Satu lagi yang menjadi artis saat di bus, pengamen ! ;) Buat aku , aku lebih menaruh apresiasi kepada para pengamen daripada memberi uang kepada pengemis yang kadang penuh kepura puraan.  Mungkin merekalah (pengamen) yang membuat aku tergelitik untuk membuat tulisan ini. Apa kau pernah mendengar dengan seksama dendangan lagu yang dibawa pengamen? Iyaa.. aku dengan sengaja merekam suara mereka di handphone ku, karena kurasa liriknya telah berhasil membuatku tercengang , lagu yang menurutku baguss meski hasilnya tak begitu jelas..begini..


Aku ingin nyanyikan lagu
Buat orang-orang yang tertindas
Hidup di alam bebas
Dengan jiwa yang terpapas
Dengan jiwa yang terpapas

Kenapa harus takut pada matahari
Kepalkan tangan dan halau setiap panasnya
Kenapa harus takut pada malam hari
Nyalakan api dalam hati
Usir segala kelamnya

Aku ingin nyanyikan lagu
Bagi kaum-kaum yang terbuang
Kehilangan semangat juang
Terlena dalam mimpi panjang
di tengah hidup yang bimbang

Di lorong- lorong jalan
Di kolong- kolong jembatan
Di kaki-kaki lima
Di bawah menara
Kau masih mendekap derita
Kau masih mendekap derita
 
Aku ingin nyanyikan lagu
Tanpa kemiskinan dan kemunafikan
Tanpa air mata dan kesengsaraan
Agar dapat melihat surga
Agar dapat melihat surga
Melihat semangat lewat nanyian yang mereka dendangkan adalah sebuah suntikan semangat untukku.. tetap berkreasi pejuang jalanan.. :")


Karena Ada banyak cerita di Atas Bus.. :)

4 komentar:

  1. emang rumahnya mana sih?koq ga ada bus trayek sana?:) btw pengamennya puitis banget yah. kalo di jawa timur gak ada tuh pengamen di atas bus yang nyanyinya enak..:)

    BalasHapus
  2. disini aku tinggal kak.. http://delistyaa.blogspot.com/2012/09/kota-kecilku-slalu-bersenyum.html hehe iyaa ^__^

    BalasHapus
  3. numpang curhat nih ya dek lis,

    nggak semua pengamen itu berpura-pura loh, ada sih beberapa yang kayak gitu, tapi kan yang namanya pengamen bisa kita lihat sendri keadaan fisik dan psikisnya, contohnya nih, nenek tua yang tinggal di gubuk, tiap hari makan umbi talas atau nasi yang di jemur trus dimakan lagi..

    pernah beliau curhat, katanya bukan keinginan dia jadi pengamen, tapi justru keadaan yang "memaksa" dia melakukan itu.

    ditambah lagi, hidup hanya sebatang kara, dengan doa dan beberapa lembaran merah, aku salam beliau ketika ada waktu atau tahun berganti.

    Hendrikson FBI

    BalasHapus
  4. iyaa sih kak, bukan maksud mau menge-judge.. tapi disini yang listya liat seperti itu , mungkin beberapa aja.. :") cmiww.... ^___^

    BalasHapus