Ketika seseorang datang menemui dan menawarkan hatinya padamu di depan pintu hatimu, apakah kau akan membiarkannya tetap berada disitu? Jangan sia-siakan yang sudah memberanikan datang, karena dia telah melampaui batas-batas ketakutannya untuk berani sakit dan merelakan untuk kamu ketahui perasaannya tanpa harus sembunyi. Karena perasaan yang ia miliki bukan sekedar permainan petak umpet yang dia ingin sembunyikan dan kau sebagai penjaga diharap bisa "mencarinya sendiri" kemudian jika menemukan perasaannya kamu baru berteriak "Ketemu" - lalu dia milikmu. Tidak. Bahkan dia meski tanpa bunga tanpa kado berpita , apa kamu akan yakin bisa menerimanya dengan dia seperti itu? Pikirkan - jangan terlalu lama membuatnya menunggu dipintumu. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar